Fungsi Casing
Setelah suatu pemboran minyak dan gas bumi mencapai kedalaman tertentu, maka kedalaman sumur tersebut perlu dipasang casing yang kemudian dilanjutkan dengan proses penyemanan. Casing merupakan suatu pipa baja yang berfungsi antara lain : Mencegah gugurnya dinding sumur, menutup zona bertekanan abnormal, zona lost dan sebagainya. Tujuan utama dari perencanaan casing adalah mendapatkan rangkaian casing yang cukup kuat untuk melindungi sumur baik selama pemboran maupun produksi dengan biaya yang murah. Beberapa fungsi casing adalah sebagai berikut :
Mencegah Gugurnya Dinding Sumur
Pada lapisan batuan yang tidak terkonsolidasi dengan baik, maka pada saat pemboran menembus lapisan tersebut dapat menyebabkan terjadinya pembesaran pada lubang bor. Pembesaran pada lubang bor ini adalah akibat runtuhnya dinding sumur, lebih jauh apabila lapisan lunak ini berselang-seling dengan lapisan keras maka akan memberikan efek pembelokan terhadap drill string.
Mencegah Terkontaminasinya Air Tanah Oleh Lumpur Pemboran
Dalam suatu pemboran, untuk mengimbangi tekanan formasi digunakan lumpur pemboran yang memiliki densitas tertentu. Lumpur pemboran ini akan memberikan/mengimbangi tekanan hidrostatik dari formasi. Pada dinding sumur akan terbentuk mud cake sedangkan filtrat lumpur akan masuk menembus formasi. MAsuknya filtrat lumpur ke dalam formasi dapat menyebabkan adanya air. Untuk mencegah terjadinya pencemaran air formasi maka dipasanglah casing.
Menutup Zona Bertekanan Abnormal dan Zona Loss
Zona bertekanan abnormal adalah zona yang dapat menyebabkan terjadinya well kick yaitu masuknya fluida formasi ke dalam lubang bor. Terlebih apabila fluida ini berupa gas dan tidak segera ditanggulangi maka akan terjadi semburan liar (blow out)yang sangat membahayakan. Sedangkan zona loss adalah zona dimana lumpur pemboran menghilang masuk ke formasi.
Membuat Diameter Sumur Tetap
Sebagaimana disebutkan diatas bahwa pada dinding sumur akan terbentuk mud cake. tetapi ketebalan mud cake ini merupakan fungsi dari waktu dan permeabilitas dari batuan yang ditembus.Bila permeabilitasnya besar maka mud cake semakin tebal. Dengan dipasangnya casing maka diameter sumur akan tetap, hal ini terutama akan bermanfaat apabila kita membutuhkan data volume annulus secara tepat.
Mencegah Hubungan Langsung Antar Formasi
Sebagai contoh apabila suatu sumur dapat menghasilkan minyak dan gas dari lapisan yang berbeda dan dikehendaki untuk diproduksi bersama-sama maka untuk memisahkan dua lapisan produktif tersebut dipasang casing dan packer.
Tempat Kedudukan BOP dan Peralatan Produksi
Setelah suatu pemboran minyak dan gas bumi mencapai kedalaman tertentu, maka kedalaman sumur tersebut perlu dipasang casing yang kemudian dilanjutkan dengan proses penyemanan. Casing merupakan suatu pipa baja yang berfungsi antara lain : Mencegah gugurnya dinding sumur, menutup zona bertekanan abnormal, zona lost dan sebagainya. Tujuan utama dari perencanaan casing adalah mendapatkan rangkaian casing yang cukup kuat untuk melindungi sumur baik selama pemboran maupun produksi dengan biaya yang murah. Beberapa fungsi casing adalah sebagai berikut :
Mencegah Gugurnya Dinding Sumur
Pada lapisan batuan yang tidak terkonsolidasi dengan baik, maka pada saat pemboran menembus lapisan tersebut dapat menyebabkan terjadinya pembesaran pada lubang bor. Pembesaran pada lubang bor ini adalah akibat runtuhnya dinding sumur, lebih jauh apabila lapisan lunak ini berselang-seling dengan lapisan keras maka akan memberikan efek pembelokan terhadap drill string.
Mencegah Terkontaminasinya Air Tanah Oleh Lumpur Pemboran
Dalam suatu pemboran, untuk mengimbangi tekanan formasi digunakan lumpur pemboran yang memiliki densitas tertentu. Lumpur pemboran ini akan memberikan/mengimbangi tekanan hidrostatik dari formasi. Pada dinding sumur akan terbentuk mud cake sedangkan filtrat lumpur akan masuk menembus formasi. MAsuknya filtrat lumpur ke dalam formasi dapat menyebabkan adanya air. Untuk mencegah terjadinya pencemaran air formasi maka dipasanglah casing.
Menutup Zona Bertekanan Abnormal dan Zona Loss
Zona bertekanan abnormal adalah zona yang dapat menyebabkan terjadinya well kick yaitu masuknya fluida formasi ke dalam lubang bor. Terlebih apabila fluida ini berupa gas dan tidak segera ditanggulangi maka akan terjadi semburan liar (blow out)yang sangat membahayakan. Sedangkan zona loss adalah zona dimana lumpur pemboran menghilang masuk ke formasi.
Membuat Diameter Sumur Tetap
Sebagaimana disebutkan diatas bahwa pada dinding sumur akan terbentuk mud cake. tetapi ketebalan mud cake ini merupakan fungsi dari waktu dan permeabilitas dari batuan yang ditembus.Bila permeabilitasnya besar maka mud cake semakin tebal. Dengan dipasangnya casing maka diameter sumur akan tetap, hal ini terutama akan bermanfaat apabila kita membutuhkan data volume annulus secara tepat.
Mencegah Hubungan Langsung Antar Formasi
Sebagai contoh apabila suatu sumur dapat menghasilkan minyak dan gas dari lapisan yang berbeda dan dikehendaki untuk diproduksi bersama-sama maka untuk memisahkan dua lapisan produktif tersebut dipasang casing dan packer.
Tempat Kedudukan BOP dan Peralatan Produksi
BOP (Blow Out Preventer) merupakan
peralatan untuk menahan tekanan sumur yang berada dalam kondisi kick. BOP ini
diletakkan pada surface casing. Peralatan produksi yang dipasang pada casing
misalnya X-mas Tree dll.
Faktor design casing
- Diameter > Besar dari lingkaran lubang casing
- Length > Panjang dari casing
- Pressure Resistance > Berat dan tebal casing untuk menahan tekanan
- Collapse > Ketahanan casing terhadap tekanan yang berasal dari luar lubang sumur
- Burst > Ketahanan casing terhadap tekanan yang berasal dari dalam lubang su
Fungsi
casing secara umum
- Mencegah gugurnya dinding lubang bor
- Mencegah terkontaminasinya air tanah oleh lumpur pemboran
- Menutup zona bertekanan abnormal dan zona lost
- Membuat diameter lubang sumur tetap
- Mencegah hubungan langsung dengan formasi
- Sebagai tempat dudukan BOP dan peralatan produksi
Klasifikasi
casing
- Conductor Casing
Merupakan casing berukuran paling
besar yang dipasang dipermukaan sumur. Apabila lubang sumur berdiameter 26”,
maka conductor casing yang dipasang berdiameter 20”.
Fungsi :
·
Khusus di Offshore > Untuk melindungi rangkaian drillstring
dari air laut. Dipasang dari platform sampai ke dasar laut.
·
Khusus di Onshore > Sebagai pelindung apabila tanah di
permukaan tidak cukup kuat atau mudah gugur.
- Surface Casing
Merupakan casing yang dipasang
setelah conductor casing. Apabila lubang sumur berdiameter 171/2”,
maka surface casing yang dipasang berdiameter 133/8”.
Fungsi :
·
Melindungi air tanah dari kontaminasi oleh Lumpur pemboran
·
Sebagai tempat dudukan BOP dan wellhead
·
Menyangga seluruh berat beban casing berikutnya yang telah
masuk ke dalam lubang sumur
- Intermediate Casing
Merupakan casing yang dipasang
setelah surface casing. Apabila lubang sumur berdiameter 121/4”,
maka intermediate casing yang dipasang berdiameter 95/8”.
Fungsi :
·
Menutup zona-zona yang dapat menimbulkan kesulitan pada saat
operasi pemboran berlangsung
- Production Casing
Merupakan casing yang dipasang
setelah intermediate casing. Apabila lubang sumur berdiameter 83/4”,
maka production casing yang dipasang berdiameter 7”.
Fungsi :
·
Memisahkan lapisan-lapian yang mengandung hidrokarbon dengan
lapisan-lapisan lainnya.
·
Melindungi alat-lat produksi yang terdapat dibawah lubang
sumur
- Liner Casing
Pada umunya liner casing memiliki
fungsi yang sama dengan production casing. Liner casing tidak dipakai pada
semua sumur dan hanya dipakai pada sumur tertentu. Karena berhubungan dengan
biaya yang tersedia, semakin panjang ukuran liner casing yang dipakai maka
semakin besar biaya yang harus dikeluarkan.
Casing
dan Core Barrel of Drilling
CASING
Selama
bertahun-tahun pemboran putar konvensional (pahat pada ujung rangkaian pipa
pemboran) telah mendominasi dunia pemboran minyak dan gas di seluruh dunia,
terutama semenjak rotary rock bit muncul pada tahun 1909. Dengan metode
pemboran ini dapat terjadi beberapa kali cabut-masuk rangkaian pemboran pada
suatu sumur.
Pemboran
dengan casing merubah dasar tersebut. Pemboran ini menawarkan kinerja yang sama
dengan pemboran menggunakan pipa bor konvensional. Pekerjaan memasukkan casing
dan membor formasi yang dilakukan bersamaan dapat menghilangkan sejumlah
langkah dalam pemboran konvensional dan menyediakan beberapa keuntungan
tambahan.
Teknik
pemboran casing pertama kali di lakukan di Canada. Pemboran dilakukan dengan
menggunakan casing 7” dan berhasil mencapai kedalaman 1000 m. Konsep dari
Casing drilling adalah sederhana : yaitu daripada menggunakan drill pipe, bor
lubang dengan menggunakan casing yang kemudian juga akan secara permanen
disemen. Ketika casing point dicapai, posisi casing langsung telah ada di dasar
sumur, sehingga akan mengurangi waktu untuk trip rangkaian yang biasa dilakukan
dengan pemboran konvensional. Jika sumur tidak bagus, rangkaian casing bisa di
recover kembali. Hasilnya adalah lebih sedikit kendala yang tidak diinginkan
terjadi, operasi lebih aman, dan penyelesaian sumur yang lebih cepat.
Pengalaman
lapangan sebelumnya menunjukkan bahwa pemboran dengan casing adalah suatu
pilihan yang menguntungkan. Pengembangan yang berkelanjutan terhadap peralatan
dan prosedur telah meningkatkan potensi penerapannya baik untuk formasi keras
maupun lunak, baik di darat maupun di laut (off shore).
Dengan
mengurangi waktu untuk trip, pemboran dengan casing dapat memotong waktu yang
dibutuhkan untuk membor sumur 20 – 30 %. Tanpa trips, unscheduled event yang
dapat terjadi karena cabut-masuk rangkaian dapat dihilangkan seperti kicks,
sidetrack yang tidak disengaja, swab, surge, dan reaming.
Pada
dasarnya ada dua metoda untuk membor dengan casing yaitu :
1. Pemboran casing dengan retrieveable BHA
yaitu digunakan suatu BHA tambahan di dalam casing yang dapat di”retrieve”. BHA
ini biasanya terdiri dari mud motor, under reamer dan bit konvensional.
2. Pemboran casing tanpa retrieveable BHA
yaitu dengan menggunakan casing itu sendiri sebagai BHA yang diputar langsung
dan disemen di dasar.
Di
Indonesia, sudah ada beberapa lapangan yang sudah menerapkan teknologi casing
drilling ini, salah satunya di lapangan Tugu Batu Pertamina EP Cirebon. Ada
banyak perusahaan yang capable untuk melakukan pekerjaan Casing Drilling ini.
Salah satunya adalah Tesco dan Weatherford. Dalam Penggunaanya, Casing Drilling
harus menggunakan Top Drive System, karena membutuhkan tenaga yang cukup besar.
Dengan Casing Drilling, kita akan dapat menghemat waktu
dalam proses pemboran.
Dengan
mengganti drillpipe konvensional dengan ladang minyak standar casing dan
cementing di tempat setelah sumur dibor, DRILLING CASING mengurangi waktu yang
dihabiskan untuk pengeboran dan menjalankan casing sebesar 20% sampai 30% atau
lebih. Karena sumur dibor dan cased pada saat yang sama, casing disampaikan ke
bawah oleh sirkulasi, reciprocating, dan berputar secara bersamaan,
menghilangkan drillstring tersandung dan masalah yang terkait.
DRILLING
CASING affords fleksibilitas lebih lanjut karena bor bit dan alat downhole
lainnya dapat secara efisien tersandung dalam casing dengan Wireline, terkunci
ke paling bawah bersama casing untuk pengeboran, dan diambil melalui casing
bila diperlukan. Dan karena CASING DRILLING memungkinkan beredar sementara BHA
sedang dijalankan di atau diambil, kontrol juga lebih besar dipertahankan.
Di
bawah string casing, CASING DRILLING menawarkan semua kemampuan BHA standar :
1. vertikal atau directional
2. steerable bermotor rakitan
3. rotary steerable sistem
4. penebangan sementara pengeboran
5. coring
6. dpt atau nonretrievable sistem.
DRILLING
CASING affords fleksibilitas lebih lanjut karena bor bit dan alat downhole
lainnya dapat secara efisien tersandung dalam casing dengan Wireline, terkunci
ke paling bawah bersama casing untuk pengeboran, dan diambil melalui casing
bila diperlukan. Dan karena CASING DRILLING memungkinkan beredar sementara BHA
sedang dijalankan di atau diambil, kontrol juga lebih besar dipertahankan.
DRILLING
CASING telah terbukti mengurangi biaya cairan pengeboran dan dampak lingkungan
karena Efek Plaster: Karakteristik mekanik yang diciptakan oleh casing selama
pengeboran stek plester ke wajah lubang bor. Ini segel pori-pori dalam formasi
yang berkontribusi terhadap sirkulasi hilang, mengurangi biaya keseluruhan
cairan. Dan, kualitas sumur bor meningkat memungkinkan jumlah string casing
menjadi berkurang. DRILLING CASING dapat dilakukan untuk 6 - untuk 17 lubang
bor ukuran 1/2-in.
Gambar 1
Casing Drilling
Di
Indonesia, sudah ada beberapa lapangan yang sudah menerapkan teknologi casing
drilling ini, salah satunya di lapangan Tugu Batu Pertamina EP Cirebon.
Ada
banyak perusahaan yang capable untuk melakukan pekerjaan Casing Drilling ini.
Salah satunya adalah Tesco dan Weatherford. Dalam Penggunaanya, Casing Drilling
harus menggunakan Top Drive System, karena membutuhkan tenaga yang cukup besar.
Perkembangan
teknologi pemboran di dunia telah membuat pembaharuan dalam segi operasi
pemboran, salah satunya adalah pemboran dengan Casing. Pemboran dengan casing
adalah penyempurnaan dan pengembangan dari Casing While Drilling. Faktor yang
membawa operator untuk menggunakan teknologi ini adalah pengurangan waktu dalam
kurva pemboran dan pengurangan biaya peralatan yang berdampak akan mengurangi
biaya pemboran. Ada dua metode dasar atau sistem penggunaan dari pemboran
dengan casing yaitu :
1.
Dengan memasukkan retrievable bottom hole assembly ke dalam casing dan
menggunakan motor untuk menggerakan pahat konvensional dan reamer, yang
selanjutnya disebut dengan casing drilling.
2.
Dengan sistem memutar casing dari permukaan dan menggunakan sistem penyambungan
casing internal dan pahat yang dapat dibor kembali dengan peralatan BHA
penyemenan di tempat, yang selanjutnya disebut dengan drilling with casing.
Penggunaan
kedua metode atau sistem ini tergantung dari kegunaan dan fungsi pemakaian di
lapangan, karena pemboran dengan casing ditawarkan sebagai solusi bagi
masalah-masalah yang mungkin terjadi pada saat pemboran.
Setelah suatu pemboran minyak dan gas bumi mencapai
kedalaman tertentu, maka kedalaman sumur tersebut perlu dipasang casing yang
kemudian dilanjutkan dengan proses penyemanan. Casing merupakan suatu pipa baja
yang berfungsi antara lain : Mencegah gugurnya dinding sumur, menutup zona
bertekanan abnormal, zona lost dan sebagainya. Tujuan utama dari perencanaan
casing adalah mendapatkan rangkaian casing yang cukup kuat untuk melindungi
sumur baik selama pemboran maupun produksi dengan biaya yang murah. Beberapa
fungsi casing adalah sebagai berikut :
1.
Mencegah Gugurnya Dinding Sumur
Pada lapisan batuan yang tidak terkonsolidasi dengan
baik, maka pada saat pemboran menembus lapisan tersebut dapat menyebabkan
terjadinya pembesaran pada lubang bor. Pembesaran pada lubang bor ini adalah
akibat runtuhnya dinding sumur, lebih jauh apabila lapisan lunak ini
berselang-seling dengan lapisan keras maka akan memberikan efek pembelokan
terhadap drill string.
2. Mencegah Terkontaminasinya Air Tanah Oleh Lumpur Pemboran
Dalam suatu pemboran, untuk mengimbangi tekanan
formasi digunakan lumpur pemboran yang memiliki densitas tertentu. Lumpur
pemboran ini akan memberikan/mengimbangi tekanan hidrostatik dari formasi. Pada
dinding sumur akan terbentuk mud cake sedangkan filtrat lumpur akan masuk
menembus formasi. Masuknya filtrat lumpur ke dalam formasi dapat menyebabkan
adanya air. Untuk mencegah terjadinya pencemaran air formasi maka dipasanglah
casing.
3. Menutup Zona Bertekanan Abnormal dan Zona
Loss
Zona bertekanan abnormal adalah zona yang dapat
menyebabkan terjadinya well kick yaitu masuknya fluida formasi ke dalam lubang
bor. Terlebih apabila fluida ini berupa gas dan tidak segera ditanggulangi maka
akan terjadi semburan liar (blow out)yang sangat membahayakan. Sedangkan zona
loss adalah zona dimana lumpur pemboran menghilang masuk ke formasi.
4. Membuat Diameter Sumur Tetap
Sebagaimana disebutkan diatas bahwa pada dinding sumur
akan terbentuk mud cake. tetapi ketebalan mud cake ini merupakan fungsi dari
waktu dan permeabilitas dari batuan yang ditembus.Bila permeabilitasnya besar
maka mud cake semakin tebal. Dengan dipasangnya casing maka diameter sumur akan
tetap, hal ini terutama akan bermanfaat apabila kita membutuhkan data volume
annulus secara tepat.
5. Mencegah Hubungan Langsung Antar Formasi
Sebagai contoh apabila suatu sumur dapat menghasilkan
minyak dan gas dari lapisan yang berbeda dan dikehendaki untuk diproduksi
bersama-sama maka untuk memisahkan dua lapisan produktif tersebut dipasang
casing dan packer.
6. Tempat Kedudukan BOP dan Peralatan Produksi
BOP (Blow Out Preventer) merupakan peralatan untuk menahan
tekanan sumur yang berada dalam kondisi kick. BOP ini diletakkan pada surface
casing. Peralatan produksi yang dipasang pada casing misalnya X-mas Tree dll.
Core
barrel
Core barrel
merupakan tabung conto
inti/core yang dimasukkan kedalam bor
untuk menangkap dan menyimpan core
selama pengeboran. Tabung dilengkapi dengan alat penahan dan penjepit mencegah
jatuhnya core.
Tabung Penginti (Core
Barrel) merupakan alat yang digunakan
untuk menangkap inti bor (core).
Panjang tabung penginti (Core Barrel) adalah 2,06 m dan berdiameter
5,2 cm. Pada bagian dalam tabung penginti (core
barrel) terdapat split tube yang panjangnya 1,6 m berfungsi untuk mengunciinti bor (core).
Pengeboran
pada setiap lokasi akan dilaksanakan dengan distribusi dan kedalaman yang
disesuaikan dengan kondisi geologi tekniknya. Tetapi jika dibutuhkan pengeboran
dapat dilakukan lebih dalam lagi bila terjadi keraguan pengambilan sampel,
misalnya terjadinya ketidakseragaman jenis tanah. Pengambilan contoh inti
pemboran dilakukan dengan peralatan tabung penginti “single”, ”double” ataupun
”triple” core barrel, tergantung kebutuhannya. Yang membedakannya adalah tabung
pelapis luarnya saja, contohnya pada pengambilan tanah, tanah pada bagian
tengah core barrel tidak akan terganggu (undisturbed) sedangkan pada bagian
pinggiran core barrelnya akan terjadi disturbed sample. Mata bor yang digunakan
juga tergantung pada kondisi tanah yang akan dibor. Untuk type soil akan
digunakan mata bor Tungsten atau Steel Bit dan untuk type batuan digunakan
Diamond Bit.
Pengintian
Inti Terorientasi (Oriented Core Sample). Dengan menggunakan alat tertentu,
dimungkinkan dimana orientasi kedudukan asli dari sampel didalam tanah dapat
ditentukan. Hal ini sering dilakukan untuk mempelajari kedudukan struktur
geologi dari lapisan maupun dari rekahan atau jalur-jalur mineralisasi.
Perolehan Inti (Core Recovery). Dalam operasi pengambilan inti pemboran tidak
selalu seluruh selang kedalaman dapat diwakili oleh panjang inti yang diperoleh.
Hal ini disebabkan kemungkinan gugurnya bahagian bawah dari inti sewaktu
diangkat dalam bumbung inti (core barrel). Besarnya perolehan inti (core
recovery) dinyatakan dalam persen (% core recovery), dengan mengukur panjang
sampel inti yang diperoleh dan membandingkannya dengan panjang bumbung.
Perolehan inti yang buruk dapat disebabkan karena adanya jalur-jalur retak atau
keadaan batuan yang rapuh dan dapat dipakai sebagai indikator untuk keadaan
struktur dari batuan, dan menggunakan bumbung inti yang diperbaiki seperti
triple tube core-barrel.
Gambar 2
Core Barrel & Bagian-Bagian Core Barrel
Gambar 3
Core Barrel & Bagian-Bagian Core Barrel
Gambar 4
Core Barrel & Bagian-Bagian Core Barrel
Hi
BalasHapus